Surat untuk Perempuan 10 Juni


Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan Bulan Juni,
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan Bulan Juni,
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan Bulan Juni,
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.


Hallo perempuan bulan Juniku!

Puisi diatas tentu kamu tahu, bukan? Tentu, itu bukan karyaku. Kamu tahu betul bahwa temanmu tidak akan sepiawai itu dalam merangkai kata.  Sapardi Djoko Damono-lah pemiliknya.

Surat cinta ini adalah balasan atas surat cinta yang kamu kirim pada Februari lalu. Ah, rasanya baru kemarin "Pak Pos" mengantarkan suratmu untukku. Sekarang sudah tiba waktunya untuk membalasnya. Akhir-akhir ini waktu berlalu begitu cepat, bukan begitu Unhy?

Sambil mendengarkan lagu Satu Hari di Bulan Juninya Tulus ditengah rintik Hujan Bulan Juni kutulis surat ini untukmu. Betapa Semesta mendukung! Siapa yang mengira Tulus mebuat lagu dengan judul demikian dan hujan turun tepat di 10 Juni ke-22 mu? Disaat surat ini kubuat untukmu, Unhy?

Saudaraku yang terkasih, ini surat virtualku untukmu. Bacalah dan nikmatilah abjad demi abjadnya, kata lepas katanya. 

Untuk sahabatku yang senang mendamba senja, Selamat ulang tahun. Ulang tahun bukan tentang siapa “aku” sekarang atau sudah dimana “aku” sekarang. Ah, dirimu pasti tahu betul itu. Ini tentang perjuangan, ini tentang harapan, ini tentang doa. Unhy jangan lupa, kalau Unhy hari ini adalah harapan keluarga Unhy 22 tahun yang lalu, bahkan jauh sebelum itu. Bukankan suatu hal menyenangkan untuk mengingat bahwa ada orang yang berdoa untuk kita bahkan jauh sebelum kita ada?

Semoga Juni ke-22mu ini menyenangkan Unhy, luangkan dengan orang-orang yang Unhy kasihi. Setiap 10 Juni memiliki ceritanya masing-masing. Sepuluh Juni hari ini tentu akan berbeda dengan 10 Juni yang akan datang. Jika tahun ini mungkin Unhy ada di kota A, mungkin tahun depan dirimu ada di kota B. Dimanapun itu, bagimanapun itu, pastikan 10 Junimu menyenangkan. Orang-orang datang dan pergi. Itu sudah hukum alam. Ah, dirimu pasti tahu benang merahnya. Ada yang tersirat dari yang tersurat. Semoga pesannya sampai :’)

Happy 22nd Birthday my bestie. Seperti yang dirimu bilang kalu doa tulus dari seorang sahabat tidak akan pernah terhalang, menembus kangit, sampai kepada Tuhan. Amin.
Tahun ini tahun Politik dan tahun Para Pecinta bola.Tentu dirimu tahu makna dibalik warna diatas, Yuniar ;)

Ini waktu ..........ah sudahlah, jangan dibahas. Momen-momen ketikka gambar diatas diambil tentu diperlukan sebagai pemanis, bukan begitu Yuniar?

Untuk nona Ambon manisenya Great. Sekali lagi, selamat ulang tahun :*

“Seorang sahabat menaruh kasih sepanjang waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran.”
Untuk perempuan Juniku, sahabatku, saudaraku, berbahagialah J

Dari temannya Yuniar yang pengen sekali lihat Pantainya Ambon.
Jayanti M.M.S.