Makassar di luar Kotak Televisi


            Kota ini dulunya bernama Ujung Pandang dan merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu Makassar merupakan kota terbesar dan menjadi pusat perdagangan di kawasan Indonesia Timur.
            Seperti halnya kota-kota lain yang ada di Indonesia, Makassar pun memiliki keistimewaan dan ciri khas yang lain daripada kota-kota lainnya. Baik itu dari segi budaya, bahasa, pariwisata, kuliner, tata kota, dan lain sebagainya.
            Pemberitaan berkaitan hal-hal negatif mengenai kekerasan yang ada di kota ini kerap kali mewarnai layar kaca masyarakat Indonesia. Sehingga tak jarang banyak orang yang beranggapan bahwa Makassar merupakan kota yang rusuh. Hal itu sama sekali tidak benar. Yang namnaya keributan, kerusuhan, dan kejahatan itu terjadi dimana-mana, tidak hanya di Makassar saja. Jangan sampai pengetahuan kita mengenai Makassar hanya sebesar kotak Tv yang ada di rumah saja.
            Makassar merupakan kota yang patut dijadikan tujuan wisata. Mengapa demikian? Di Makassar ada beberapa tempat wisata yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Pantai Losari, Fort Rotterdam, Benteng Somba Opu, Pulau Samalona, Pantai Akkarena, Tanjung Bayang, Trans Studio Makassar, dan lain sebagainya. Kota ini tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan bagi para wisatawan untuk menikmati tiap sudut Kota ini dalam waktu satu hari saja.
            Bandara Sultan Hasanuddin merupakan Bandar Udara yang ada di Makassar, memiliki arsitektur yang indah dan merupakan salah satu bandara terbaik yang ada di Indonesia. Selain itu Makassar juga memiliki Pelabuhan yang cukup sibuk, yakni Pelabuhan Soekarno Hatta yang pernah menjadi pusat perdagangan pada jaman dahulu bahkan sampai sekarang.  Makassar juga memiliki satu tempat perbelanjaan yang unik, yakni Karebosi Link yang terletak di bawah tanah (tepatnya di bawah Lapangan Karebosi). Hal ini merupakan salah satu program pemanfaatan lahan yang dilakukan di Kota ini.
            Bahasa yang digunakan? Jangan takut tidak dapat berkomunikasi dengan penduduk sekitar apabila datang ke Makassar. Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang digunakan disini, bahkan bisa dibilang bahwa Bahasa Indonesia yang digunakan disini terbilang Bahasa Indonesia yang Baku. Ada satu hal yang unik dari penggunaan kata panggilan di Makassar. Kata “kita”  biasa digunakan untuk menunjuk orang kedua atau lawan bicara (sama dengan kata ‘anda’) dan kata “kita” digunakan untuk menujuk kita (jamak). Selain itu penduduk disini jug baik-baik, begitu pula dengan para supir angkutan umumnya. Jika kita menanyakan alamat di Makassar jangan khawatir untuk ditipu, karna mereka akan menunjukan jalan yang benar. Hal ini merupakan pengalaman pribadi saya, maklum saya merupakan pendatang di kota ini sehingga saya kerap kali tersesat.
            Masih berkaitan dengan transportasi di Kota Daeng ini, angkutan umum di Makassar dinamakan “pete-pete” dan beberapa dari pete-pete tersebut dilengkapi dengan layar televisi pada bagian depannya dan dilengkapi dengan sound yang maksimal. Beralih ke kendaraan yang lebih besar, yakni bus. Bus antarkota yang ada di Makassar merupakan bus terkeren yang pernah saya naiki. Bus yanga ada  disini berbeda dengan yang ada di pulau Jawa. Mau tahu kelebihannya? Disini busnya antarkotanya memiliki ukuran tempat duduk yang lebih besar, suspensi yang keren, dan satu hal yang paling membuat saya terkejut adalah sandaran kaki yang menempel di kursi busnya yang membuat penumpangnya bisa duduk selonjoran, selain itu dilengkapi pula dengan selimut dan bantal. Jadi, walaupun kita akan melakukan perjalanan jauh kita tidak usah khawatir tidak dapat tidur nyenyak.
            Dari segi kuliner kota ini pun tidak kalah, Makassar memiliki naeka kuliner khas Kota Anging Mamiri. Siapa yang tidak kenal dengan Cotto Makassar? Kuliner khas Makassar yang satu ini sangat lezat rasanya, dan apabila anda berkunjung ke Kota Makassar maka anda akan menemukan banyak sekali penjual Cotto Makassar. Selain Cotto, masih ada banyak kuliner lainnya seperti Konro Bakar, Sop Konro, Pallubasa, Jalangkote, Pisang Eppe (pisang yang diolah dengan cara dibakar dan banyak ditemukan di sepanjang pantai Losari), Es Pisang Ijo, dan lain sebagainya.
            Tulisan diatas barulah sebagian kecil mengenai kota Makassar yang saya ketahui setelah tinggal selama dua tahun disini. Satu pesan saya, Don’t judge a country just by your Tv Screen. Explore it then you can see the reality.

Selamat Hari Blog Nasional

    Hallo yang matanya lagi tertuju kepada kumpulan alfabet yang saya ketik ini, semoga kamu sehat-sehat aja ya :)

    Hari ini, 27 Oktober  yang merupakan hari blog nasional. Saya tau hal ini dari tweet salah satu lembaga yang saya folllow di twitter, dan saya baru tau lho kalo ternyata ada juga hari blog nasional. Ya, dalam hal ini jejaring sosial ini memberikan nilai informasi kepada saya.

*Sumber  gambar : Google*

    Gak tau kenapa, setelah baca tweet tadi saya langsung terpanggil ajah gitu buat menulis, ya daripada nothing to do. Ya gak?

    Kalo ditanya kenapa sih harus nulis? Kenapa juga harus di blog? Simple aja sih, hobi orang kan beda-beda dan itu semua tergantung pilihannya orang. Hehe. Terus kenapa saya nge-Blog? Jawabannya simple, cukup baca deskripsi mengenai saya saja yang ada di samping kanan :) Yakin deh, kalo yang namanya tulisan di blog gak bakalan hilang walaupun diterjang sama Badai Katrina sekalipun (Oke. kali ini saya berlebihan).

     Intinya tulisan ini cuma ucapan selamat saja. Selamat Hari Blog Nasional. Terima kasih kepada sang penemu blog (i.d.k who), temuanmu memberikan banyak manfaat untukku :) Siapapun kamu, semoga kamu diberkati.

Tulisan dari :
Jayani MMS.

Inilah alasannya, karena bahagia itu sederhana.


Karena bola itu bundar, bukan segitiga, apalagi trapesium.
 
   Sekarang masih jam 02.27 WITA, sambil nunggu Liga Champions (Dorthmund x Real Madrid) main, saya pengen nge-post dulu. Jujur saya nge-post ini karena lagi mau jujur.

      Masih segar banget ingatan saya akan kuliah Opini Publik dan Pencitraan di ruang A1 tadi siang, dan tadi yang ngajar adalah Kak Riza. Singkat cerita, tadi kami lagi diskusi mengenai Opini dan Publik dari fotocopy-an yang dibagi sama Kak Fadhly tadi. Kami pun mulai bahas materi, bla bla bla and bla bla bla. Gak lama kemudian mulailah kami membicarakan hal yang (secara pribadi) menjadi pikiran buat saya.

     Intinya kami itu tadi membahas menganai orang yang maniak Bola, kami mulai membahas satu persatu nama klun dan nama fansclub-nya. Mulai dari Internisti, Milanisti, Liverpooldian, Bacelonista, dan terakhir disebutlah Madridista. Sontak teman-teman dekat saya langsung mengarahkan matanya pada saya. Saya masih nyantai dan biasa aja ketika itu, tetep kalem dan mendengarkan penjelasan Kak Riza.

      Gak lama kemudian, perbincangan menjadi semakin meluas, dan masih "hal itu" yang dibahas. Kali ini Kak Riza mulai bahas live tweet yang dilakukan oleh banyak orang. Saya tertampar, dan teman-temanku yang lain juga mulai "menaikan arisanku." Agak heran juga sih saya, kenapa harus Real Madrid terus yang disebut? dan saya semakin kaget ketika kata "Bernabeu" disebut. Entah kenapa Kak Riza memilih nama Stadion itu yang disebut, padahalkan masih banyak Stadion lainnya yang gak kalah terkenalnya, seperti San Sirro, Old Trafford, Camp Nou, dll (Dan nyatalah arisanku benar-benar naik-saya menjadi bahan ejekan di kelas).

       Kalo ditanya "Apa sih untungnya nonton bola? Okelah kalo Team-mu menang, tapi kan cuma mereka yang senang, nah kamu dapat apa? Okelah kamu lihat permainan yang indah, kemudian?" 

       Saya cuma diam dan membiarkan teman-temanku men-Cc-kan kata-katanya Kak Riza pada saya. Hngga berakhirnya kelas saya diam. Tapi tidak pada postingan ini, saya tidak sedang diam.

          Memang sih sebagai Anak Komunikasi saya harus bijak menggunakan sosial media yang ada, status FB, Twitter, dan lain sebagainya. Ini memang benar, saya dukung malah untuk hal yang satu ini. Tapi saya gak bisa muna. Contohnya mengenai tweet-tweet saya di twitter yang mungkin sebagian banyak orang mengira kalo twitter saya itu setengah Fan Page-nya Pemain Bola. Bukannya saya korban media, tapi coba deh pikir lagi, bukan kah dengan "menilai" saya via twitter, itu berarti kalo yang menilai juga merupakan koban sosial media? Terus sekarang yang salah siapa dong? Rumput di Bernabeu, gitu?
Santiago Bernabeu

Santiago Bernabeu (again)

          Setiap orang pastilah punya idola masing-masing, yang memiliki kahlian di bidangnya masing-masing. Misalnya temanku Thiwi yang suka sama David Archuleta, atau Kaderia yang suka sama OK Taecyon, atau mungkin Yayu yang suka sama Putra Nababan (kebetulan beliau juga idola saya), atau Pipi yang suka sama Logan, dan saya yang suka sama Ricardo Kaka.Gak heran dong kalo kita follow akunnya idola kita? Follow hal-hal yang berbau dengan idola kita? Yakan?
Ricardo Izecson Dos Santos Leite
Idola saya semenjak SMP
           Buat saya pribadi twitter itu bukan hanya sekedar jejaring sosial belaka, tapi melampaui itu. Twitter merupakan jarak terdekat saya sama idola saya. Dimana lagi coba saya bisa negur langsung idola sendiri kalo bukan via twitter. Instagram? Ya, kan ane kagak punya kalo yang itu mah.OK lanjut. Menggunakan jejaring sosial untuk hal-hal seperti menegur idola menurutku tidak salah, namanya juga jejaring sosial

            Kembali bahas masalah tadi. "Apa untungnya kamu nonton bola?" Saya berani jawab "BANYAK!" Nih, saya paparin alasannya :
  1. Ketika nonton Bola saya bisa belajar mengenai Fair Play, Team-Work, dan Respect. Kalu bisa belajar hanya dengan melihat layar kaca saja, gak harus bacabuku, gak harus alami sendiri!
  2. Ketika nonton bola saya bisa belajar untuk memahami raut wajah mereka. Pernah  terbesit di kepala ku hal kayak begini : Ketika saya nyantai nonton bola sambil nongkrong bareng teman atau keluarga, ada loh orang yang diluar sana yang jadi tontonan orang lain, yang keringetan, yang lari kesana-kesini, dan memang itu pekerjaannya, kemudian dicela orang lain  dan dimaki hanya karna main buruk atau membuat keputusan yang tidak adil (dalam hal ini wasit).
  3. Ketika nonton bola biasanya banyak orang yang sengaja berkumpul bersama untuk nonton. Bukannya disitu bisa menjadi saran untuk bersosialisasi? Semua mata tertuju pada 22 orang yang ada di atas lapangan. Bukankah pertandingan kulit bundar itu sangat membantu untuk hal-hal seperti ini.
  4. Ketika nonton bola bukan cuma saya yang nonton, saya ingat juga yang di luar sana ada yang nonton pertandingan yang sama dengan cara yang berbeda. Kalo mungkin sebagian orang nonton di rumah, di Restoran mewah, ada loh sebagian orang lainnya yang cuma nonton di warung-warung kecil pinggir jalan sambil minum kopi. Bukannya itu bisa nambah penghasilan teman kita yang cari makan dengan cara berjualan? Peka dong.
  5. Ketika nonton bolasaya bisa belajar kalo olahraga itu penting untuk kesehatan.
  6. Ketika nonton bola saya merasa seperti menonton Premiere sebuah film baru yang dikemas dalam 2x45 menit secara bersamaan dengan orang lain di seluruh dunia, dimana gak ada satupun yang tau hasil akhirnya bakal gimana? Bukankah itu sebuah kejutan?
  7. Ketika nonton film saya bisa liat belajar mengenai teknologi, biar sedikit. Cara para Fotografer yang stanby membidik gambar, cara kameramen merekam, dan saya belajar.
  8. Ketika nonton bola saya belajar Bahasa Inggris. Ya, saya belajar listening. Saya belajar bagaimana cara memberi stress pada sebuah kalimat, juga pronountation. Saya belajar dari komentator yang bahkan saya tidak tahu siapa dia.
  9. Ketika menonton bola saya bisa lihat langsung idola saya, Ricardo Kaka. Walau terpisah layar kaca, lantas mengapa? Bahagia itu sederhana, dan jarak itu hanya setipis layar televisi.Itu pandanganku, saya tidak bermaksud agar pandanganmu sama seperti pandanganku. 
  10. Ketika saya menunggu pertandingan bola, saya belajar menulis, dan inilah hasilnya. Begadang yag bekualitas, semoga.
   Saya hanya mengungkapkan beberapa alasan saja, dan memberi penjelasan kalo nonton bola itu gak buang-buang waktu. Setiap hal memiliki sisi positif, hal tergantung kita, bisa atau tidak melihat hal yang postif itu bahkan dalam hal yang sederhana sekalipun.

With lots of love.
Jayanti. 

         
        

This is your 8th October, Mom :)


Mamaku bukanlah bukanlah seseorang Sarjana Pendidikan, tapi bagiku dia adalah pendidik terbaik yang pernah ada. Mama medidikku dengan caranya, karna dia aku bisa, karna dia aku mengenal dunia ;)

Mamaku bukanlah seseorang Sarjana Ekonomi, tapi bagiku dia adalah seorang manajer dengan kemampuan manajemen terkeren yang pernah ada. Mama me-manage waktukku dan mengajarkan kepadaku untuk menghargai waktu :D

Mamaku bukanlah seorang Sarjana Psikologi, tapi bagiku dia adalah psikolog terhebat yang pernah ada. Hanya dengan melihat gerak-gerikku. Saya senang, Mama tahu. Saya sedih, apalagi. Itu Mamaku :')

Mamaku bukan seorang Sarjana Theologia, tapi bagiku dia adalah pengkhotbah keren yang tidak kalah dengan Pendeta-Pendeta di luar sana. Ketika anaknya mulai menyimpang, dia mengegur dan mengingatkan dengan caranya sendiri :)

Mamaku buka seorang Sarjana Hukum, tapi bagiku dia adalah Advokat terluar-biasa yang pernah ada. Mama tahu siapa yang pantas dan tidak pantas dibela kala kami-anak-anaknya- bertengkar.

Mamaku juga bukan seorang Dokter, tapi bagiku dia adalah dokter tersiaga yang pernah ada. Ya, Dokter terbaik dengan resep tradisional yang unik yang diketahuinya ;)

Mamaku mungkin datang dari latar pendidikan yang biasa-biasa saja, TAPI Bagiku Mama adalah seorang Profesor. Ya, Profesor yang memahami dan mengerti kami, anak-anaknya.

Mamaku, ya itu baru sedikit gambaran kecil tentang Mamaku. Wanita Oktober kami yang sangat kami cintai :*

Selamat Ulang Tahun Mama, panjang umur dan sehat selalu. Kebahagiaan dan sukacita itulah yang senantiasa kami usahakan untuk kami berikan kepadamu. Bahkan perpaduan huruf A-Z pun tidak dapat menggambarkan betapa berharganya Mama bagi kami. 

Terima Kasih untuk semuanya Mama. You are my Everything :)
Peluk Cium untukmu dari anakmu yang sedang rindu.
God Bless You Mom, My Treasure 



SNSD


Ketika mendengar kata SNSD sebagian besar orang pasti akan langsung membayangkan sosok girlband asal korea yang booming sejak 2007. Namun, tidak demikian dengan tulisan ini. Ya, saya tidak sedang berbicara megenai Yoona, Soo Young, Tiffany, Sunny,  dkk. Ini persoalan beda, Kawan. Social Networking Social Distortion, that’s what I want to talk about.
            Berbicara mengenai social Networking saya menjadi teringat pada masa-masa kejayaan Friendster. Ya, Friendster di Indonesia bisa diibaratkan Kerajaan Kutai. Yang pertama dan besar, namun lama kelamaan kehilangan masa kejayaan dan tergantikan oleh sosial media lainnya. Jika sekarang stalking dilakukan secara diam-diam, beda halnya pada masa kejayaan Frienster. Saya masih ingat sekali dengan testimony semacan ini “Just View? Commentnya dong!” Ya, stalking pada masa Friendster agak sulit dilakukan karena akan ketahuan oleh si empunya Sosial Media. Tapi bukan berarti di jaman sekarang tidak bisa melakukan hal seperti itu lho,sudah banyak applikasi yang diciptakan untuk mengetahui siapa yang mengintip jejaring sosial kita. Padas facebook misalnya, Aplikasi Who’s viewed my profil sudah taka asing lagi bagi para penggunanya.
            Kata “stalking” mulai populer akhir-akhir ini. Jika saya dapat member definisi, stalking merupakan kegiatan mengintai kegiatan orang lain secara diam-diam, dan orang yang melakukan hal tersebut disebut dengan “stalker.” Tak heran banyak orang yang merasa “terganggu” dengan kegiatan tersebut. Mungkin kita sudah biasa melihat Facebook dan Twitter yang digembok oleh empunyanya, memang hal itu menurut mereka baik karena bertujuan untuk menjaga privasi mereka. Namun pertanyaan yang sering muncul di benak saya adalah, “Kalo begitu nagapain dong bikin jejaring sosial segala kalo ujung-ujungnya digembok juga? Namanya juga jejaring sosial, ya tujuannya untuk bersosialisasi dong” Kalo takut di-stalkingin ya jangan juga kasih informasi yang ekstreem seperti alamat rumah lengkap dengan nomor telepon. Tapi sejauh ini saya belum nemu orang yang secara detail memberikan identitas dirinya. Masing-masing dari kita bertanggung jawab atas diri sendiri dan  tau apa yang harus dibagi dan yang tidak harus dibagi. Ya, tiap orang pasti memiliki alasan masing-masing atas apa yang dipilihnya.
            Di dunia maya, kita bisa membagi apa yang tidak bisa kita bagi secara langsung kepada banyak orang di dunia nyata. Status atau tweet yang berfifat informatif dan edukatif misalnya, atau opini yang dituangkan dalam sebuah tulisan di blog, dan lain sebagainya. Begitu banyak hal yang bisa dibagi, dan itu tergantung pada pribadi kita masing-masing yang bersedia berbagi atau tidak.
            Tak dapat dipungkiri sosial media mugkin sudah menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh beberapa orang, tidak hanya oleh kalangan atas saja, bahkan kalangan menengah ke bawah pun sudah tidak asing dengan hal yang satu ini. Mulai dari anak kecil, muda-mudi hingga dewasa atau masyarakat biasa bahkan sampai kalangan elite sekali pun.  
            Sosial Networking pada dasarnya bertujuan untuk menghubungkan antara satu dan lainnya, ya bisa dibilang sebagai sarana untuk bersosialisasi di dunia maya. Namun, apa jadinya kalau sarana sosial itu malah menjadi sarana perpecahan? Belakangan ini sudah ada beberapa kasus penyalahgunaan sosial media. Tweet War yang dilakukan oleh para  selebriti misalnya, hal ini jelas-jelas merupakan penyalah gunaan sosial media yang ada. Yeah, Aim of Social media is not  for social distortion.
            Seiring dengan perkembangan jaman, sosial media yang ada pun menjadi bertambah banyak dan beragam. Contohnya ada Facebook, Twitter, Plurk, Skype, dan lain sebagainya. Terima Kasih banyak untuk para penemu sosial media, setidaknya, berkatmu aku  bisa membangun jembatan untuk menyapa dengan idolaku.
            Banyaknya sosial media yang ada pada saat ini tidak menjamin semakin banyaknya relasi antar sartu orang dan lainnya terjalin, bahkan ada yang malah menjadi sebaliknya. Oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan sosial media. Kerukunan pasti akan terjadi jika kita semua bisa saling menghargai dan menghormati anatara satu dan lainnya. Ciptakanlah kedamaian, meskipun itu hanya didunia maya J (JaMur)

How many "ups" that you have made?

*Fotonya  Amazing Facts*
Hallo Blog, lama gak update ya?
Tadi sih lagi iseng-iseng liatin foto-foto yang ada di folder dan eng in eng, saya menemukan gambar yang di atas.
Udah dilihat? Udah dibaca? Dapat pesannya? Kalo gak dapet coba deh baca lagi. Masih gak dapet pesaanya? Yayaya, kata dosen kalo pesannya tidak sampai artinya kesalahan ada pada komunikator. Terus yang salah saya? Gitu? Okey, daripaa ngaler-ngidul gak jelas coba deh dihayati tuh gambarnya. 



Dua Dekade Orang BIMA di BIMASAKTI


      Ulang tahunnya udah lama lewat Lama banget malah. Tapi itu bukan berarti sudah telat untuk memberikan "kado" pada yang empunya hajat. Namanya YAYU RAHMAWATI MAYANGSARI. Nih dia orangnya :D


          Sedikit deskripsi tentang Yayu. Dia Orang Bima, tapi lama di Nabire. Dia anak bungsu dari dua bersaudara.Dia udah jadi Tante dari dua keponakannya yang unyu-unyu (Nabil dan Nabila). Dia teman dikala susah dan senang. Dia anak yang cuek dan masa bodo sama hal-hal yang gak penting. Dia gak suka bawa pusing masalah apapun itu. Dia orang yang rela antree-in DSLRnya demi teman-temannya yang pengen lulus mata kuliah fotografi. Dia yang paling "Indonesia" di antara kita. Dia yang suka kasih "tebegan" (pakai kutip) buat temennya. Dia yang jadi otak sampai akhirnya aku dan yang lainnnya ngebolang samapai Jogja. Dia yang pakai pulsa mamanya untuk telpon teman-temannya dan kumpulin kita dalam suatu "Confrence". Terakhir yang paling saya ingat adalah, Dia yang jadi otak untuk kejutan ulang tahunku yang ke-19 :"). Aku gak pernah lupain itu, hari ulang tahunku yang bertepatan dengan hari kembalinya aku ke perantauan. Hari dimana aku mengira tidak akan ada kejutan, tapi ternyata. They did it. Love ya Guys. Oke sepertinya pembicaraan agak melenceng. Ini bukan ulang tahunku, melainkan dia. 

             Buat Yayu, tetaplah jadi Yayu yang kami kenal. Berubah ke yang lebih baik boleh, asal jangan ke arah yang jelek. Yayu, sudah kepala dua sekarang. Semakin dewasa ya. Asik. Semoga semua cita-citamu boleh menjadi nyata. Pokoknya semua doa yang bagus-bagus kami aminkan untukmu. See ya at the top of success, sist.  Dua dekade umurmu di galaksi Bimasakti ini. Kelak di dua dekade selanjutnya, kami mengenalmu dengan status yang baru. Like a Great Proffesional Public Relations. Amin.

Tiup lilinya :D
Kue dadakan untuk Yayu
Cheers !!!
              With pegel-pegel :
              Jayanti Izecson Dos Santos Leite :D
               
               

Even If I'M Alone - Mesmo Só

Like this lyric so much.

Even If I'm Alone - Carol Celico (In English)


Even if i'm alone and maybe far away,
Your eyes still find mine.
In the wall shines, a picture of you.
Sleep is gone in the midle of the night before the computer light.
I have fear, I cannot lie,
but i won't follow the same old steps. 


I've been through the fire for you.
On the hills i cried.
I kept a secret,
I dreamed about you tonight.


Sailing in your eyes,
is like watching the ocean pacifying.
To distill your farfume is,
a holy gift, My Love.
Your love reminds me,
that the pain of waiting for you is worth it.
Like a bird that leaves their home,
looking for food and a nest.


How i wanted you to be here,
Only God knows how much i cried.
But the tears made me have a better look at you.
Our God is always be with us,
He holds my hands tight.
He knows about our love,
It was born from Him. 



Sailing in Your eyes,
is like watching the ocean pacifying.
To distill your farfume is,
a holy gift, My Love.
Your love reminds me,
that the pain of waiting for You is worth it.
Like a bird that leaves their home,
looking for food and a nest.

Click here to watch her Video.



Mesmo só - Carol Celico (Portuguise)



Mesmo só e talvez distante, teu olhar ainda encontra o meu
Da parede brilha vivo um retrato teu
Foge o sono na madrugada, ante a luz do computador
Medo tenho, eu não vou mentir,
Mas os velhos passos eu não vou seguir
Pelo fogo passei pra te ter, sobre os montes clamei
Um segredo guardei, ainda hoje sonhei com você.
Navegar no teu olhar é presenciar o mar se acalmando
Destilar teu perfume é presente santo, meu amor
Teu amor me faz lembrar, que a dor de te esperar vale a pena
Como a ave deixa o seu lugar, em busca de comida e ninho
Como eu quis ter você aqui, só Deus sabe o que chorei
Mas as lágrimas fizeram ver você melhor
Nosso Deus me faz companhia, segura forte minhas mãos
Ele sabe do nosso amor, foi dEle mesmo que brotou

Navegar no teu olhar é presenciar o mar se acalmando
Destilar teu perfume é presente santo, meu amor
Teu amor me faz lembrar, que a dor de te esperar vale a pena
Como a ave deixa o seu lugar, em busca de comida e ninho


Selamat Hari Peringatan yang Kadaluarsa, Kader!

            Selasa, 1 Mei 2012 merupakan hari peringatan buruh internasional. Di hari yang sama itu pula, beberapa anak manusia berkumpul untuk memperingati hari ulang tahun salah satu temannya, mungkin lebih tepat dikatakan sebagai peringatan ulang tahun yang kadaluarsa.
              Namanya Kaderia Ikbal, asalnya dari Luwu Timur, lahir 29 Maret 1991. Dia adalah teman angkatan saya, yang juga merupakan orang kedua yang saya kenal di GREAT 2010 (Grow Up with Unique and Radical Ways 2010 – Nama angkatan ilmu komunikasi Unhas 2010). Anaknya asik, supel, moody, dan hobi sekali sama yang namanya Macalla. Dia, orang yang paling cepet nangkap kalo saya kasih kode, tapi kadang-kadang kalau penyakitnya lagi kumat loadingnya minta ampun, lebih lambret dari keong yang lagi cedera. Kalau moodnya lagi bagus dia asikdiajakin ngapain aja, TAPI kalo moodnya lagi di baah batas normal atupun sama dengan nol, jangan ditanya, menyapanya pun saya segan. Yah, intinya begitulah. Terlalu complicated untuk dijelaskan. 
                 Oke, awal cerita bermula dari sms dari sesosok anak manusia yang minta diantar untuk belanja keperluan kost-kostannya. Dari situlah mulai pergerakan yang tidak diduga-duga, pergerakan itu dinamakan pergerakan bayar hutang yang kadaluarsa (juga). Eksekusi pembelian kue dimulai setelah menemani “sesosok yang tadi” belanja keperluan kamarnya, saat itu matahari sedang berada di tingkat ke-unyu-an maksimalnya (puaaaanas terik) dan berakhir ketika saya dan “sesosok yang minta ditemani tadi” pulang ke rumahnya si “sesosok” dengan menaiki bentor. Langit pada saat perjalanan pulang sedang berada pada tingkat kegalauan level dua (langit mendung dan hujan rintik-rintik), missi untuk beli kue selesai. 
                  Cerita berlanjut seiring berjalannya waktu, dimana satu per satu anak manusia mulai berhimpun di kamarnya si “sesosok” tadi, rencana pun mulai diatur disana, langit sedang menangis tersedu-sedu waktu itu, akibatnya yang punya hajat harus menunggu huja reda untuk datang ke rumahnya si “sesosok” tadi. Seperti kebanyakan acara surprise, yang empunya hajat pastilah diberi tipuan supaya tidak curiga. Kali ini, tipuan yang diberikan judulnya agak dipaksakan, kami beri tahu sama Ria, bahwa si “ sesosok” baru beli kompor dan mau diresmikan dengan menghelat acara makan-makan dirumahnya. Tawaran seperti ini pun cukup manjur untuk menghadirkan si empunya hajat tersebut untuk bersegera datang ke TKP, maklumlah, untuk ukuran anak kost seperti kami ini “undangan makan-makan” itu masuk dalam kata paling indah yang sangat dinanti-nantikan untuk didengar. 
                   Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, si empunya hajat tiba di pekarangan kosan si “sesosok”. Kami semua mulai heboh untuk mempersiapkan segala sesuatunya, kerempongan demi kerempongan pun terlahir di masa-masa injury time. Akhirnya semuanya selesai tepat pada waktunya, ketika Ria mengetuk pintu kamar si “sesosok” tidak lama kemudian lagu Happy Bithday pun terlantunkan dengan nada setengah sumbang. Ria kaget dan seantero orang yang ada di kamarnya si “sesosok”juga kaget, bukan karena kejutannya, namun karena suara yang tadinya lagu Happy Birthday tersebut lebih layak disebut sebagai polusi suara. Lanjut cerita, setelah make a a wish dan tiup lilin, taklama kemudian kue yang tadinya utuh pun kehilangan setengah raganya yang telah dieksekusi oleh mulut-mulut manusia yang kelaparan. Maklum, waktu itu sedang hujan deras, gejolak untuk makan sesuatu pun turut meningkat, seperti yang kita ketahui bahwa hasrat ingin makan itu berbanding lurus dengan tingkat kegalauan cuaca. 
                   Well, Happy birthday untuk Kaderia Ikbal. Wish you all the best, semua asa dan mimpi itu jangan cuma diucapkan, tapi juga diusahakan agar segera menjadi nyata. See ya at the top of Succes, Sist. Kiss and Hug, Jayanti Izecson Dos Santos Leite.

 Nb. Tuh, anaknya orang udah pada lapar tuh. Sebelum menjadi ganas bisa ditentukan kapan makang-makangnya? :P

New Media, New World.


New Media, New World.
Oleh : Jayanti Murni M. Simanjuntak
            Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu cepat dewasa ini menyebabkan meningkatnya kecepatan penyebaran arus informasi dan komunikasi. Ketika suatu informasi yang baru muncul maka dalam hitungan detik pula masyarakat dapat menerima dan menanggapinya. New Media merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari perkembangan media massa tersebut yakni berupa suatu jejaring sosial yang didalamnya memungkinkan kita melakukan interaksi dengan pengguna yang lainnnya. Contoh dari new media tersebut adalah : Facebook, Twitter, Koprol, Blackbery Messangger, Yahoo Messangger, Google Plus, Tumblr, Blogger, Wordpress, dan lain sebagainya.
            New Media pada mulanya digunakan hanya sebatas untuk menjalin silaturahmi antar manusia, namun seiring berjalannya waktu menyebabkan semakin banyak pula  jumlah orang yang menggunakan media baru tersebut. Mudahnya akses untuk memiliki akun di jejaring sosial dan tersedianya akses internet yang murah dan mudah  menjadi salah satu alasan meningkatnya pengguna jejaring sosial yang ada.
            Interaksi sosial yang biasanya dilakukan secara tatap muka pun kini  berubah menjadi komunikasi antar layar, baik itu layar komputer, handphone, tablet, dan lain sebagainya. Interaksi sosial yang terjadi pun turut berubah, hal ini juga berpengaruh terhadap cara seseorang dalam berinteraksi terhadap orang lain. Contohnya, ada orang yang sangat aktif sekali di jejaring sosial yang dimilikinya, di twitter misalnya, dimana setiap aktivitas yang dilakukannya ia update menjadi status twitternya namun jika berinteraksi secara langsung denagn banyak orang ia cenderung diam bahkan bisa dikatakan sangat pendiam. Hal ini tentu saja tidak lepas dari dampak yang ditimbulkan oleh lahirnya media baru tersebut sehingga seseorang dapat sangat berbeda di kehidupan realita dengan di kehidupan jejarig sosial. Selain itu, hal ini pun cenderung menyebabkan seseorang memiliki dua identitas yang berbeda, mungkin hal ini disebabkan orang tersebut merasa lebih nyaman dan lebih percaya diri jika melakukan hubungan sosial di dalam jejaring sosial dibandingkan dengan di dunia. New media makes his/her own new world mungkin dapat menjadi istilah yang dapat saya berikan untuk menggambarkan realita yang terjadi pada saat ini.

Jadi orang Toraja Sehari.


Sudah satu minggu yang lalu, namun aku masih bisa merasakan beratnya kandore di bahuku, kakunya rambutku karena hairspray yang menghujani kepalaku, canda tawa serta  senyum dari orang-orang yang baru kukenal, serta hal-hal lain yang begitu berkesan diingatanku.
            Hari itu adalah hari pernikahan Kak Meyske dan Kak Edwin, pasangan kekasih yang  yang akhirnya mengikrarkan janji sehidup sematinya di hadapan Tuhan, di hadapan orang banyak, di hadapan dunia. Ada lagu yang berjudul “ Jadi Ratu Sejadat Semalam” tapi untuk kali ini saya ubah menjadi “ Jadi orang Toraja Sehari.” Ya, hari itu aku menjadi orang Toraja selama 24 jam kehidupanku, dengan berdandankan pakaian khas Toraja serta pernak-perniknya yang unik, aku diberi kepercayaan untuk menjadi salah satu pagar ayu di acara tersebut. Hari itu aku tidak sendiri, aku ditemani oleh sahabatku Pratiwi Anggreini Sulo yang juga adalah orang Toraja serta pagar ayu yang lain yang merupakan keluarga dari kedua belah pihak pengantin. Hari itu merupakan kali pertama aku mengikuti prosesi pernikahan dari awal sampai akhir. 
            Ada satu hal unik dan langka yang terjadi pada hari itu, yakni ketika pengantin pria datang menjemput ke kediaman pengantin perempuan untuk pergi ke Gereja. Waktu itu sekitar Pukul 12.00 WITA secara tiba-tiba langit menurunkan tetesan-tetesan airnya pada saat prosesi itu. Aku namai hujan itu sebagai hujan berkat. Mengapa kunamai dengan hujan berkat? Karena hujan tersebut hanya terjadi hanya pada saat prosesi penjemputan saja dan ketika seluruh rombongan bergegas pergi ke Gereja untuk prosesi pemberkatan langit tak lagi menumpahkan titik-titik airnya, langit Makassar cerah sepanjang 24 Maret 2012.
            Acara pemberkatan berlangsung sejak pukul 13.00 WITA dengan penuh hikmat, dari awal sampai akhir aku bersama Pratiwi tidak henti-hentinya berbisik aklau tidak  “O Tuhan” ya “Otoukeeeeeh” sambil mengadu-adukan kedua jari telunjuk kami masing-masing. Ya, pemandangan seperti ini biasanya hanya kami lihat di film-film namun khusus di hari itu kami menyaksikannya secara live.  Setelah selesai acara pemberkatan kami -dayang-dayang dari pihak perempuan- kembali ke kediaman pengantin perempuan menunggu waktu untuk bergegas ke acara resepsi. Selama menunggu, Aku dan Tiwi hanya bisa duduk tegak. Tidak bisa menyandar, tidak bisa berbaring. Kantuk yang melanda mata kami pun mencapai puncaknya sebagai akibat dari tidur jam tiga subuh dan bangun jam tujuh pagi. Kami sempat memutuskan untuk tidur sambil duduk dan menunduk, namun itu tidak bertahan lama. Alasannya hanya satu, kami tidak mau konde kami rusak J.
            Hari itu juga diwarnai dengan peristiwa yang mengejutkan, Aku dan Tiwi sempat kehilangan kamera dan handphone, handphoneku dan Pratiwi serta kamera Kak Meyske dan kamera temanku yang kupinjam. Bermula ketika kami meninggalkan barang-barang tersebut di kamar pengantin. Aku dan Pratiwi pun sempat galau karena hal itu. Tapi kegalauan kami tidak berlangsung lama, kegalauan kami sirna ketika kami tahu bahwa barang-barang tersbut ada di tangan orang yang benar. Ya,  God Is So Good J.
            Pukul 17.00 WITA kami pergi tempat resepsi yang dihelat di Bambuden 3 lantai 2.  Begitu banyak tamu undangan yang datang, kegrogianku pun memuncak ketika harus mengantarkan tamu-tamu yang berdatangan ke tempat duduk yang telah disediakan. Mengantarkan wajah-wajah yang baru pertama kali kulihat ke tempat duduk, disini akhirnya kupraktekkan kemampuan komunikasiku semalksimal mungkin.
            Acara resepsi pun dimulai ketika barisan pengantin memasuki ruangan resepsi, tak kusangka sebelumnya akupun masuk ke dalam barisan pengiring pengantin. Aku ada di barisan kedua setelah penari, ditemani Kak Vita yang ada di sampingku akupun mempertebal mukaku karena setiap tamu undangan otomatis melirik ke arah kami semua. Tidak hanya itu, aku semakin deg-deggan karena tepat dibelakangku berbaris dua orang anak yang memegang tombak yang ujungnya tajam. Grogi maksimal, Aku tetap usahan wajahku tersenyum. Namun tetap saja, tak jarang pikiran jelek terlintas dibenakku, “Gimana kalau aku jatuh? Apalagi aku gak pinter-pinter amat jalan pakai high heel.” Tapi karena the power of usaha akhirnya aku bisa . Yeaaah :D.
            Resepsi berlangsung lancar dan meriah, aku dan Pratiwi masih tetap dalam kondisi labil maksimal. Setiap ada lagu yang dinyanyikan yang sama dengan list lagu yang ngena –kali ini hanya saya dan Tiwi yang tahu- seakan urat malu sudah terputus, kami keluarkan ekspresi yang sudah tertahan selama acara. Jempol digoyang.
            Intinya hari itu begitu banyak suka cita, banyak sekali. Ada yang mungkin untuk dibagi, dan ada yang hanya untuk konsumsi pribadi *kasih kode ke Tiwi*.  Intinya hari itu kami senang sekali J. Terima kasih bertubi-tubi  untuk  kedua mempelai. Berikut ini adalah beberapa potrait kebahagian yang terabadikan di hari tersebut.
Kak Meyske dan Kak Edwin

Kak Meyske dari luar Mobil

Bersama dayang-dayang

Dayang-dayang yang paling narsis.

            Untuk Kak Meyske dan Kak Edwin, kuucapkan selamat mengarungi kehidupan yang baru. Kiranya Bahtera yang Kakak bangun boleh berdiri kokoh sampai selama-lamanya. Semoga Bahtera itu juga lekas dihuni oleh anggota-angota baru yang unyu-unyu J. “Selamat karena akhirnya sudah menemukan love of lifenya ya, Kak”. Tuhan Yesus menjadi Kepala dari bahtera yang Kakak bangun. Makasih lhooo Kak karena sudah baca tumpukan kata-kata di atas. Salam terunyu dari dayang-dayang. Aihihihihi.