My Bestie, Anastasya Sianturi

Setiap orang di dunia ini pasti punya Teman Terdekat atau biasa dibilang Sahabat, baik dalam wujud manusia maupun hewan atau hal abstrak sekalipun.
Begitu juga saya, saya punya teman baik yang dia bilang sih kenal sama saya waktu sekolah minggu dulu.
Namanya Anastasya Sianturi, orang tercuek yang pernah ada di jagad raya ini, paling gamau tau urusan orang, pokoknya anak yang satu ini susah dideskripsiin :D

Saya panggil dia Anas, padahal hampir semua orang panggil dia dengan sebutan Tya, entah kenapa, namun lidah ini terasa gatal jika memanggilnya dengan sebutan Tya #peace
Saya kenal dia bermula pada saat masih duduk di kelas VII SMP, waktu itu saya dikenalin sama kakak kelas saya yang namanya Anes. Pertama kali ketemu di Kantin, waktu itu saya dan dia ketemu di penjual Bala-bala. Sayapun mulai perbincangan dengannya untuk yang pertama kalinya.
J : Anastasya ya? Saya Jayanti. Nanti kalo sekolah Agama bareng ya berangkatnya.
A : Iya. (Langsung pergi dengan teman-temannya dan meninggalkan saya di tempat tukang bala-bala) #kesanpertamayangtragis

Lama kelamaan seiring waktu berlalu, saya udah mulai deket ama dianya, ketemu di sekolah, sekolah agama, dan gereja.Oia, ada satu hal yang bikin saya selalu ketawa bila mengingatnya sekarang. Dulu, kalau saya gereja, diapun gereja tapi kalu saya tidak gereja diapun tidak dan begitu sebaliknya. Kalaupun mau pergi gereja untuk ibadah hari minggu rbetnya bukan main, harus telfon-telfonan dulu, berangkat kapan? berapa menit lagi? udah nyampe mana? cet cet cet #sigh dasar anak-anak labil

Seiring waktu berjalan kami mulai tau satu sama lain, apalagi soal cowok. Kita berdua paling konek. Gatau ada setan apa, tapi kalau dalam hal ini kita selalu sepaham, se-iya sekata, sependirian. #anehmemang. Jum'at lepas Jum'at kami sering ketemu untuk sekolah agama bareng, disitu waktunya buat ngegosip dan satu hal yang palling kita berdua sukai di perjalanan pada saat melewati SMA NEGERI 2 PURWAKARTA. Kalau gak saya ya dia yang bilang gini : "Sekolah MASA DEPAN, Jay/ Nas!" Yup kita berdua ngebet banget masuk kesana. Kalimat itu seolah-olah jadi mantra yang harus diucapkan dikala melewati bangunan pendidikan tersebut.

Waktu terus berlalu, kami lulus dan jengjeng...DITERIMA DI SMANDA PWK. Loncat-loncat kegirangan, apa yang diinginkan dalam hati selama ini akhirnya terwujud. Saya lelah dengan ucapan orang-orang yang mencap jelek almamater SMPku. Alhasil terbukti 11 orang dari Cempaka masuk ke Smanda. Kamipun membuat suatu perkumpulan yang bernama Kesebelasa Cempuke, dimana terdapat 11 orang terpilih didalamnya. Lanjut di SMA, kita terus kompak, malahan bisa dibilang makin kompak, gak ada hal yang dia gak tau tentang saya, begitu sebaliknya. Istilahnya kartu mati saya dia tahu, kartu mati diapun saya tahu.

Masa-masa susah senengdi SMA kita jalanin bareng-bareng. Pokonya hanya saya dan dia yang tahu.Sampai-sampai begitu solidernya kita, dalam menantang masa depanpun kami kompakan. Buat masuk ke PTN, kami hanya mengikuti tiga Saringan bersama-sama. Sama-sama daftar STIS dan gak diterima, sama-sama daftar STAN dan gak diterima. Sama-sama daftar SNMPTN dan..... Dua-duanya diterima di pilihan Pertama. #herangeleng2kepala, begitu juga orang tua kami. Dia diterima di Adminstrasi Publik Unbraw dan saya di Komunikasi Unhas, Dia di Pulau Jawa saya di Pulau Sulawesi.  Dari sekian banyak yang beda, tetapsaja ada yang samanya, ya! kita sama-sama berdomisili di kota yang namanya dari "M", yap, Malang dan Makassar.

Hasil di depannya siapa yang tau? biar beda tempat menuntut ilmu tapi tujuan kita sama. Yaitu : JADI ORANG SUKSES DAN BERGUNA. Itu yang kita pegang dari dulu.
Wish the best wishes for our future nas, wa must make it happen :)

With Love, ur crazy bestie
JMMS